Menghadapi Era Kehadiran Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Persiapan Profesi Guru

Profesi Guru dalam Menghadapi Era Kehadiran Kecerdasan Buatan

Profesi Guru Paling Tidak Siap dengan Kehadiran AI

Dalam sebuah video YouTube berjudul "Profesi Guru Paling Tidak Siap dengan Kehadiran AI | Beritasatu Special," dibahas mengenai tantangan yang dihadapi oleh guru-guru dalam menghadapi perkembangan kecerdasan buatan (AI) di era modern ini. Fenomena AI telah merambah dunia pendidikan dan berpotensi mendisrupsi profesi guru serta membawa perubahan radikal dalam lapangan pekerjaan. Dalam konteks ini, penting bagi guru-guru untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan kompetensi mereka agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Guru-guru Indonesia dan Tantangan Menghadapi AI

Guru-guru di Indonesia dianggap sebagai jajaran guru terburuk di dunia. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa hanya sekitar sepertiga dari guru-guru Indonesia yang lulus uji kompetensi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan. Hanya segelintir guru yang memiliki kualifikasi yang memadai untuk mengajar. Jumlah guru yang memiliki kemampuan menggunakan media elektronik dalam mencari sumber dan bahan ajar juga terbatas. Kesiapan guru-guru dalam menghadapi era digital dan AI masih jauh dari memadai.

Tantangan dalam Pembelajaran Elektronik

Dalam konteks penggunaan media elektronik dalam pembelajaran, terdapat empat level keterlibatan. Level pertama adalah level pembaca dan pengguna yang menggunakan media elektronik secara terbatas. Hanya sekitar 46% guru di Indonesia yang mencapai level ini. Keterlibatan guru-guru dalam level kedua, yaitu pengguna yang terlibat secara lebih mendalam, sangatlah terbatas. Kemudian, hanya sebagian kecil guru yang mampu mencapai level ketiga, yaitu menggunakan media elektronik untuk menyampaikan pengajaran. Level keempat, di mana guru dapat menjadi pelatih bagi guru-guru lain dalam pembelajaran berbasis elektronik, hampir tidak terwujud. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi negara dengan persentase guru yang kurang siap dalam menghadapi disrupsi AI di bidang pendidikan.

Tantangan dalam Peningkatan Kompetensi Murid

Tidak hanya guru, murid-murid di Indonesia juga menghadapi tantangan dalam meningkatkan kompetensi mereka. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga siswa SMA di Indonesia mampu menemukan kalimat inti dalam sebuah paragraf. Kemampuan membaca data juga menjadi perhatian, karena hanya sedikit siswa yang mampu membaca data secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa murid-murid di Indonesia memiliki tingkat pemahaman dan pengetahuan yang rendah. Kurangnya kemampuan mereka dalam menyampaikan ide secara efektif juga menjadi isu serius. Mereka cenderung mengandalkan teks hasil copy-paste dari internet dalam presentasi mereka, sehingga tidak dapat menyampaikan pesan dengan baik.

Tampak Disrupsi AI terhadap Pendidikan

Peningkatan perkembangan AI membawa dampak yang tidak terduga. Disrupsi AI di dunia pekerjaan telah terbukti dengan adanya program-program yang dapat menggantikan pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang penyuntingan. Sebagai contoh, setelah diterapkan program AI, jumlah editor yang diperlukan dalam suatu perusahaan berkurang drastis. Perkembangan ini menunjukkan bahwa AI dapat menggantikan peran manusia dalam beberapa bidang pekerjaan, termasuk pendidikan. Hal ini memicu kekhawatiran akan perubahan yang tidak dapat diantisipasi dengan baik.

Persiapan Menghadapi Masa Depan Pendidikan

Penting bagi kita untuk merenung dan bersiap menghadapi masa depan pendidikan yang mengerikan. Guru-guru perlu meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi dan media elektronik. Hanya sekitar 50% guru yang melibatkan diri dalam pembacaan sumber elektronik. Siswa-siswa kita juga harus diajarkan untuk menghadapi pendidikan di era digital ini. Perubahan yang mendasar dalam sistem pendidikan menjadi sebuah tantangan yang perlu kita hadapi bersama. Masa depan pendidikan kita tergantung pada upaya dan kesiapan kita dalam menghadapi perubahan yang akan datang.

Dalam menghadapi disrupsi AI di bidang pendidikan, kita perlu menjadikan perkembangan teknologi sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Keterampilan yang diperlukan di era digital ini meliputi pemahaman teknologi, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan komunikasi yang baik. Dengan persiapan yang tepat, kita dapat menghadapi masa depan pendidikan dengan keyakinan. Mari bersama-sama bergerak untuk menciptakan perubahan yang positif dan mempersiapkan generasi muda kita dalam menghadapi era kehadiran kecerdasan buatan.

Kata Kunci : AI, disrupsi pendidikan, persiapan masa depan, guru-guru, kehadiran teknologi.

Post a Comment for "Menghadapi Era Kehadiran Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Persiapan Profesi Guru"