Kapal Pinisi Indonesia, Warisan Budaya Dunia, Ditampilkan di Google Doodle

Kapal Pinisi, Sulawesi Selatan, Warisan Budaya Dunia.

Kamis (7/12/2013), Google Doodle menjadi inspirasi dari kapal pinisi yang menghiasi laman pencarian Google baru-baru ini. Diketahui bahwa kapal ini adalah salah satu contoh kebudayaan Indonesia yang telah diakui secara global.

Menurut situs resmi Google Doodle, kapal pinisi adalah warisan budaya tak benda kemanusiaan UNESCO yang berasal dari Sulawesi Selatan. UNESCO telah menetapkan kapal pinisi sebagai salah satu warisan budaya tak benda sejak 2017.

Google mengatakan, "Pada hari ini di tahun 2017, pinisi menjadi tagline seni pembuatan perahu di Sulawesi Selatan yang masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan UNESCO."

Kapal pinisi sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan dibuat oleh suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Namun, pelaut dari Sulawesi Selatan membuat kapal pinisi yang lebih modern pertama kali pada tahun 1906.

Google menjelaskan bahwa ketika kapal pinisi pertama kali dibuat, mereka menyadari bahwa menghilangkan tali di tengah kapal dapat mempercepat lajunya.

Kapal pinisi memiliki desain yang megah dan memiliki lambung besar di bagian depan. Perahu ini menjadi populer selama bertahun-tahun, dan yang paling terkenal di Sulawesi masih ada.

Historis Kapal Pinisi

Warisan Budaya Dunia.

Kapal pinisi, yang telah ada sejak abad ke-14, berasal dari tradisi pelayaran suku Bugis-Makassar.

Orang-orang Bugis-Makassar dikenal sebagai pelaut yang dapat menjelajahi banyak tempat mulai dari Nusantara, Asia Tenggara, Australia, Madagaskar, hingga Afrika.

Kapal pinisi, yang dibuat dengan teknik dan bahan tradisional, memiliki nilai budaya yang tinggi karena menjadi simbol kejayaan dan kebanggaan suku Bugis-Makassar.

Teknik dan bahan tradisional yang digunakan untuk membuat kapal pinisi mulai diwariskan secara turun-temurun. Proses adat sakral juga dilakukan di kapal ini, seperti memilih kayu, memotong kayu, memasan rangka, dan meresmikan kapal.

Untuk membuat kapal ini, para pembuatnya bekerja sama dan bekerja sama, mulai dari pembuat kapal, pemilik, hingga masyarakat di sekitarnya.

Kapal Pinisi

Pada Kamis, 7 Desember 2017, di Pulau Jeju, Korea Selatan, Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO menetapkan Kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan sebagai Warisan Budaya Dunia.

Pengakuan kapal pinisi sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO adalah pengakuan internasional terhadap pentingnya pengetahuan, menurut Kemendikbud.

Pengetahuan ini berkaitan dengan metode perkapalan tradisional yang dimiliki oleh nenek moyang Indonesia dan telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Hotmangaradja Pandjaitan menyatakan bahwa komunitas dan masyarakat memainkan peran penting dalam penetapan pinisi sebagai Warisan Budaya Intangible (IHC) UNESCO.

Pemerintah pusat, daerah, dan komunitas menggunakannya sebagai momentum untuk meningkatkan pengelolaan Warisan Budaya Takbenda yang ada di daerah mereka.

Post a Comment for " Kapal Pinisi Indonesia, Warisan Budaya Dunia, Ditampilkan di Google Doodle"